Sabtu, 13 Agustus 2016

kearsipan



KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Kearsipan.  
Makalah  ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 
 Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Tembilahan, 19 september 2015


                                                                                                                    PENULIS


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................     i
DAFTAR ISI............................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................    1
1.1...... Latar belakang...................................................................    1
1.2...... Rumusan masalah.............................................................    2
1.3...... Tujuan ..............................................................................    2
BAB IIPEMBAHASAN............................................................................    3
2.1...... Pengertian Kearsipan........................................................    3
2.2...... Kegiatan Kersipan.............................................................    3
2.3...... Tujuan Pengelolaan Arsip.................................................    5
2.4...... Masalah Pokok Dalam Kearsipan Dan Pemecahannya.....    6
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................    7
3.1...... Kesimpulan.......................................................................    7
3.2...... Saran.................................................................................    7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................    8


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Sebuah instansi pemerintahan atau swasta dalam melakukan suatu pekerjaan dan kegiatan pelayanan terhadap masyarakat memerlukan data dan informasi salah satunya adalah data kearsipan. Data kearsipan sangat diperlukan bagi setiap instansi pemerintah maupun swasta demikian juga dengan kecamatan Miri, SragenSalah satu kunci dari kelancaran organisasi perkantoran terletak pada pengelolaaan data kearsipan yang sistematis, sederhana, dan efisien. Pengelolaaan data kearsipan sangat penting agar sewaktu – waktu apabila arsip diperlukan dapat diketahui persis keberadannya dan dapat dengan mudah serta cepat ditemukan. Karena arsip merupakan pusat dokumentasi dari suatu kegiatan yang telah berlangsung dan tempat mencari berbagai keterangan yang diperlukan bagi tindakan atau putusan yang akan datang dalam suatu instansi. Oleh karena itu, pengelolaan data kearsipan yang meliputi penyimpanan, pemeliharaan, dan penggunaan arsip merupakan hal yang mutlak diperlukan. Pada awalnya orang mengenal arsip hanya setumpuk kertas yang tidak berharga. Tapi sekarang arsip merupakan hal yang penting dalam sebuah kantor atau instansi, baik instansi pemerintah atau intansi swasta. Arsip tidak hanya berupa kertas tetapi juga dapat berupa film, kaset, slide, video, disket, dan foto copy yang disimpan serta dipelihara selama diperlukan jangka waktu tertentu.





1.2  Rumusan masalah
1.      Apa pengertian kearsipan secara umum?
2.      Apa saja kegiatan Kearsipan?
3.      Apa pengelola  Arsip?
4.      Apa masalah yang ada dalam Kearsipan?
5.      Bagaimana cara pemecahannya apabila ada masalah terhadap Kearsipan?

1.3  Tujuan
1.      Supaya tau apa pengertian Kearsipan.
2.      Tau apa saja kegiatan didalam Kearsipan itu.
3.      Bias tau apa-apa saja tujuan pengelolaan Arsip.
4.      Tau apa saja masalah Kearsipan.
5.      Dan tau bagaimana cara pemecahannya.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian kearsipan
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian kearsipan, antara lain sebagai berikut :
Ø   R. soebroto, menyatakan bahwa yang dimaksud dendan kearsipan adalah aktivitas, pencatatan, penyimpanan , penggunaan, pemeliharaan, penyusutan, dan pemusnahan arsip.
Ø   Kamus admistrasi, kearsipan adalah segenap rangkaian kegiatan perbuatan penyelenggaraan kearsipan sejak saat dimulainya pengumpulan warkat sampai dengan penyingkirannya.
Ø   Drs E. Martono, menyatakan bahwa kearsipan adalah pengaturan dan penyimpanan warkat/record atas dasar system tertentu serta dengan prosedur tertentu yang sistematis sehingga sewaktu-waktu diperlikan dapat ditemukan kembali dalam waktu singkat.

Dari pendapat di ats dapat disimpulkan bahwa kearsipan adalah suatu kegiatan atau proses pengaturan,penyimpanan, arsip dengan menggunakan system tertentu, sehingga apabila arsip tersebut diperlukan dapat ditemukan kembali secara tepat dalam waktu yang singkat.





II.2  Kegiatan Kearsipan
Menurut Drs E. Karso, kegiatan kersipan adalah sebagai berikut :
1.           Kegiatan penciptaan
Merupakan suatu proses pembuataan dan penerimaan arsip yang terdiri dari pengurusan surat masuk maupun pengerusan surat keluar (mailhandling), baik menggunakan system buku agenda maupun sistem kartu kendali (system pola baru). Untuk surat masuk dimulai dari penerimaan surat, tersebut selesai dan siap untuk disimpan. Untuk surat keluar dimulai dengan perintah pembuatan surat, pengonsepan, pengetikan sampai surat tersubut dikirim dan tindakannya siap untuk disimpan.

2.           Kegiatan penyimpanan (Filling) dan penemuan kembali (Finding)
a)            Kegiatan penyimpanan (Filling), adalah kegiatan yang dimulai dari pengecekan tanda pelepas yang ditandai dengan tanda disposisi dep (Deponeren/simpan), pemberian kode-kode penyimpanan sampai penempatan arsip tersebut disimpan kedalam folder dan dimasukan keladalam Filling Cabinet.
b)            Kegiatan penemuan kembali (Fiding), adalah kegiatan yang dimulai dari pemerintah arsip dari pihak lain, mengidentifikasikan masalah sesuai dengan kode penyimpanan yang terdapat yang terdapat pada daftar klasifikasi,  hingga menemukan kembali arsip ditempat penyimpanannya sesuai dengan kode simpannya.

3.              Kegiatan penyelamatan
Kegiatan penyelamatan, yaitu kegiatan kegiatan penyelamatan arsip agar tidak diketahui oleh yang tidak berhak,rusak atau hal-hal lain yang menyeebab kan hilang nya  nilai guna arsip, kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan :
a.             Pengamanan , yaitu kegiatan untuk menjaga agar isi atau informasi yang ada pada arsip itu tidak diketahui oleh orang-orang yang tidak berhak (terutama untuk arsip yang bersifat rahasia).
b.            Pemeliharan , adalah kegiatan yang menjaga agar benda arsip tersebut tidak mudah rusak, dengan kata lain kegiatan ini merupakan tindakan mencegah sebelum terjadi kerusakan arsip (preventif),misalnya selama dalam pemeliharaan ini benda-benda arsip perlu disemprot dengan obat anti hama,  atau sebelum disimpan di persiap kan terlebih dahulu tempat yang aman dari kerusakan.
c.             Perawatan, adalah kegiatan kemampuan memperbaiki arsip yang telah rusak agar masih dapt dipergunakan kembali, dengan kata lain kegiatan ini merupakan tindakan setelah terjadi kerusakan pada arsip yang bertalian ( Represif), missal nya jika ketehui sesuatu benda arsip dalam keadaan rusak atau benar-benar rusak, sedang kan arsip tersebut masih diperlukan atau di pergunakan, sebagai tindakan represif nya arsip tersebut dilaminasi (diberi lapisan plastik),kemudian dimikro filemkan. Apabila ada pihak yang membutuh kan arsip tersebut cukup ditunjukan mikro film nya saja, sedang kan arsip aslinya tetap disimpan.



4.            Kegiatan penyusutan
Kegiatan penyusutan, adalah kegiatan mengurangai jumlah arsip yang disimpan, terutama arsip-arsip yang atelah hilang nilai guna arsip nya,sehingga arsip yang tersimpan memiliki nilai guna tinggi, kegiatan penyusutan arsip ini meliputi :
a.             Pemiliharaan atau pemindahan, adalah kegiatan penentuan bahwa arsip tersebut masih sering atau sudah jarang atau bahkan tidak dipergunakan lagi,kemudian arsip tersebut dipindahkan penyimpanannya keunit sentral.
b.            Pemusnahan, adalah kegiatan menghapuskan secara fisik arsip yang telah hilang nilai gunanya, dengan harapan agar arsip yang tersimpan hanyalah arsip yang benar-benar masih dipergunakan.
c.             Penyerahan, adalah suatu kegiatan menyerahkan arsip yang memiliki  nilai guna kebangsaan (arsip statis) kearsip nasional pusat atau arsip nasional daerah tingkat I msing-masing provinsi.
Dengan demikian ruang lingkup kegiatanarsipan tersebut dimulai dari kegiatan penciptaan, penyimpanan,penemuan kembali,penyelamatan,dan berakhir dengan penyusutan. namun demikian sebagai inti dari kegiatan semua itu adalah kegiatan penyimpanan dan penemuan kembali.

II.3    TUJUAN PENGELOLAAN ARSIP
Dalam undang-undang No.7 Tahun 1971 Pasal 3 dinyatakan, bahwa tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggung jawaban nasioanal tentang perencanaan ,pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaaan serta untuk menyediakan bahan-bahan pertanggung jawaban bagi pemerintah.
Drs. E. Martono, menyatakan bahwa  penataan berkas atau kearsipan dapat dirumuskan sebagai berikut :
·         Menyediakan warkat jika diperlukan.
·         Menghindari pemborosan waktu dalam pencarian.
·         Mengumpulkan dan mengeloompokan warkat yang berhubungan satu sama lain.
·         Mengamankan warkat yang pentaing dari bahaya pencurian dan kebakaran.
·         Memanfaatkan tempat penyimpanan dan srananya.
·         Melindungai serta menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung didalam warkat, khususnya warkat yang karena sifatnya harus dirahasiakan.

Drs. Anhar, dalam bukunya yang berjudul “Pengurusan surat dan kearsipan”, menyatakan bahwa tujuan pengelolaan kearsipan adalah menyimpan warkat sedemikian rupa sehingga mudah menemukan kembali bila sewaktu-waktu diperlukan.
Dari ketiga pendapat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan kearsipan adalah sebagai berikut:
1.      Memelihara arsip dengan baik.
2.      Menyimpan warkat dengan system yang tepat,sehingga mudah ditemukan kembali secara cepat dan tepat pula.
3.      Menyediakan tempat penyimpanan yang memadai.
4.      Menjamin keselamatan warkat baik isinya maupun bentuknya.
5.      Memberikan pelayanan peminjaman warkat dengan baik.

II.4 MASALAH POKOK DALAM KEARSIPAN DAN PEMECAHANNYA
Aktifitas surata menyurat di lingkungan kantor sering terhambat dikarenakan adanya permasalahan dalam kegiatan/sistem kearsipannya, adanya hambatan tersebut sedikit banyak akan menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan kantor tersebut secara menyeluruh.

1.     Masalah Kearsipan
a.       Drs The Liong Gie, mengemukakan bahwa msalah pokok dibidang kearsipan antara lain sebagai berikut:
1)         Tidak dapat menemukan kembali secara cepat dari bagian arsip sesuatu surat yang diperlukan oleh pimpinan/satuan organisasi.
2)         Peminjaman atau pemakaian surat oleh pimpinan/satuan organisasi lainnya, jangka waktunya sangat lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan.
3)         Bertambahnya surat-surat kedalam bagian arsip tanpa ada penyingkirannya,sehingga tempat dan peralatannya tidak lagi mencukupi.
4)         Tata kerja dan peralatan kearsipan yang tidak mengikuti perkembangan dalam ilmu kearsipan modern, sebagi akibat dari pegawai arsip yang tidak cakap dan kurangnya bimbingan yang kurang teratur.


b.      Drs. E. Martono, mengemukakan bahwa masalah yang sering timbul dibidang kearsipan adalah sebagai berikut:
1)         Warkat tidak ditemukan kembali karenas hilang.
2)         Warkat ditemukan setelah lama mencari dan membongkar seluruh tumpukan kertas.
3)         Warkat setiap hari selalu bertambah.
4)         Tempat penyimpanan warkat selalu sesak,kurang tempat.
5)         Peralatan penyimpanan tidak memenuhi syarat.
6)         Pegawai dibidang penyimpanan warkat kurang terlatih.
c.       Drs. Mokijat, mengemukakan bahwa masalah yang sering dijumpai dibidang kearsipan adalah sebagai berikut:
1)         Penggunaan sistem penggolongan (Klasifikasi) yang salah.
2)         Organisasi yang kurang baik dan perumusan tanggung jawab dan kekuasaan yang kurang jelas.
3)         Pegawai yang tidak terlatih.
4)         Tidak ada prosedur kearsipan tertentu.
5)         Tidak ada penentuan waktu yang direncanakan untuk penyimpanan dan menghapuskan warkat-warkat.
6)         Ruang dan perlengkapan tidak sesuai dengan kegiatan.
7)         Kurang adanya pengawasan terhadap warkat-warkat/surat-surat yang dipinjam atau pengembaliannya.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah pokok atau masalah-masalah yang ditemukan dalam kegiatan kearsipan adalah sebagai berikut:
·         Penerapan sistem penyimpanan yang kurang cepat.
·         Sarana dan tempat kegiatan kearsipan kurang/tidak memadai.
·         Pegawai pengelolaan arsip tidak/kurang terlatih dan kurang/tidak adanya bimbingan dari pimpinan dalam menjalankan tugasnya.
·         Kehilangan arsip sebagai akibat peminjaman yang tidak tertib.
·         Jumlah arsip setiap hari bertambah tanpa diimbangi dengan penyusutan arsip.
·         Kerusakan arsip yang terjadi karena kurangnya perawatan, maupun oleh kerusakan yang disebabkan oleh hal-hal diluar kemampuan manusia untuk mencegah nya (Force Majeure), seperti bencana alam, kerusuhan, dan sebagainya.


2.     Cara Pemecahannya
Dari kesimpulan tentang masalah-masalah pokok dalam kearsipan maka pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:

a.       Menggunakan sistem penyimpanan yang tepat yang sesuai dengan sifat kegiatan kantor itu sendiri.
Terdapat 5 (lima) sistem penyimpanan arsip antara lain:
·         Sistem Abjad (Alphabetical).
·         Sistem Masalah (Subject).
·         Sistem Nomor (Numeric).
·         Sistem Tanggal (Chronologic).
·         Sistem Wilayah (Geographic).
Masing-masing sistem pengarsipan tersebut mempunyai spesifikasi tersendiri.
b.      Menyediakan tempat dan sarana perlengkapan arsip yang memadai serta mengikuti perkembangan teknologi.
c.       Menyeleksi pegawai yang akan ditempatkan dibagian arsip, baik dari segi kompetensi maupun mental serta etos kerjanya.
d.      Menciptakan prosedur peminjaman dan pengembalian arsip yang memadai, misalnya dengan menggunkan bon peminjaman arsip yang lazim disebut sebagai Out Slip, seperti contoh dibawah ini :


Bon Pinjaman Arsip
Tanggal ……………… Jam : …………………
1.      Kode Arsip                   :
2.      Nomor Surat               :
3.      Tanggal Surat              :
4.      Perihal Surat               :
5.      Nama peminjaman     :
a.      Bagian                   :
b.      Jabatan                  :
6.      Lama Pinjaman           : Tgl. …………… s.d tgl. ……………..

Yang memberikan           Yang meminjam

(Nama terang)                  (Nama terang)
Kembali tgl. ………………..                Yang menerima
Yang mengembalikan

……………………………………                 (Nama terang)
 












e.      Mengadakan penyusutan arsip secara teratur. Arsip yang tidak lagi mempunyai nilai guna perlu disusupkan , sehingga arsip yang tersimpan hanyalah arsip yang masih mempunyai nilai guna saja.








BAB III
PENUTUP
III.1   Kesimpulan
Dapat di simpulkan dalam makalah ini bahwa pengertian kearsipan, kegiatan kearsipan, tujuan pengelolaan arsip, masalah kearsipan, dan cara pemecahan masalah kearsipan. Wajib di ketahui oleh orang yang bekerja di kearsipan karna bias membantu saat bekerja.

III.2     Saran
Apabila terdapat kesalahan di dalam makalah ini mohon kritik dan sarannya agar makalah ini bisa jadi sempurna dan baik. Agar kita bisa lebih memahami tentang system kersipan.
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Zulkifli. 1995. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Anhar. 1980.Pengurusan Surat Dan Kearsipan. Jakarta: Dekdikbud.
Atmosudirdjo, Prajudi. 1972. Dasar-dasar Office Manajement. Cetakan ke-3. Jakarta.
Bartos, Basir. 2003. Manajemen Kearsipan. Jakarta: BUmi Aksara.
DPR RI. 1971. Undang-undang Nomor 7/1971 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan. Jakarta: Dewan Perwakilan rakyat RI.
_________ , 1974. Keppres NO. 26/1974. Tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan. Jakarta: dewan perwakilan rakyat RI.
_________ , 1979. Peraturan pemerintah no. 34/1979 tentang penyusutan arsip. Jakarta: dewan perwakilan rakyat.
_________ , 1990. Keputusan menpan no. 36/1990 tentang arsiparis. Jakarta. Karso. 1982. Kearsipan I & 2, cetakan ke-2. Porwokerto.
Lay Wahyu, dkk. 1995. Kearsipan, cetakan pertama. Bandung: Angkasa.
Martono. E. 1982. Record manajemen dan filling dalam praktek perkantoran modern, cetakan pertama. Jakarta: karya utama.
The liang gie. Kamus admistrasi perkantoran, Edisi ke-3 yogyakarta: nur vahaya.
Widjaja, AW. 1993. Admistrasi kearsipan suatu pengantar, edisi revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo.